Tanggapi kesehatan mental dengan empati

Hindari bercandain ya. Karena ini masalah serius dan lagi-lagi kita tidak tahu cerita utuhnya dan proses dia di balik itu

Jakarta (ANTARA) – Secuplik video berisi komentar juri terhadap kontestan acara Indonesia Next Top Model yang membuka diri soal depresi di masa lalu menjadi perbincangan warganet yang sebagian menganggap juri tidak peka.

Psikolog klinis dewasa Muthmainah Mufidah, M.Psi. mengatakan, seseorang harus berempati ketika menghadapi orang yang membuka diri soal masalah kesehatan mental.

“Bayangkan kalau kita yang ada di posisi itu bagaimana? Ini bisa membuat kita lebih hati-hati merespons,” kata Co-founder Arsanara Development Partner kepada ANTARA, Rabu.

Tanggapilah dengan menggunakan kata-kata netral atau kata-kata yang sudah disebut oleh orang tersebut ketika menceritakan masalahnya tanpa menambahkan pandangan pribadi kita.

“Misal, ‘Oh kamu saat itu sedang merasa enggak enak ya, didiagnosa gangguan depresi.’ Mengulangi perkataannya juga bisa menjadi tanda bahwa kita mendengarkan dengan baik,” jelas psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Bila ingin bertanya mengenai hal tersebut, ajukanlah pertanyaan terbuka agar dia punya ruang untuk bercerita. Sebaiknya jangan membuat pertanyaan yang hanya mengundang ruang untuk Anda berkomentar.

Ketika mulai mendengarkan cerita orang yang sedang membuka diri, hindarilah konfrontasi, membantah atau melawan. Sebab, langkah pertama dari penanganan kesehatan mental adalah menyadari dan menerima. Akan lebih baik bila Anda membantu orang tersebut menerima kondisinya, bukan melakukan konfrontasi.

Baca Lebih Lanjut »

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *